PUISI TERBUANG DI NEGERI SENDIRI

TERBUANG DI NEGERI SENDIRI

Tersiar Kabar Suara Media
Aceh, Kini Telah Inklusi Dalam Setara
Semua Tersenyum Penuh Bahagia
Mengurai Lara Sejuta Tawa
Sehingga Lupa Nikmat Itu Tak Pernah Ada
Untuk Mereka Yang Ingin Berkarya
Disabilitas Tetap Di Ujung Stigma

Sehat Jasmani Dan Rohani Bukti Nyata
Hak Berkerja, Kita Tak Bisa
Yang Ada Cuma Jadi Pengacara
Pengangguran berbuah deraian air mata
Inilah yang Di sebut Inklusi di negeri  kita
Wahai... seurambi meukah yang kucinta
Kami tetap kumpulan yang terlupa

Sekolah kami juga tak sama
Harus ada kata khusus, istimewa dan Luar Biasa
Pedih...
Perih...
Nasib kami sebagai anak Bangsa
Yang tersimpan dalam kasihan belaka
Dengan pedidikan seadanya saja

Tanoh Reuncong tanoh pusaka
Pada siapa kami harus bercerita
Kala kami menggapai asa untuk setara
Apakah pada Sang Raja atau Panglima...

Kami tak butuh ikan wahai... seulawah dara
Kami butuh pancing yang kuat untuk menantang muara
Untuk melukis harapan sejuta mahakarya
Bukankah kami jua adalah anda ?

UU hak setara jangan hanya menjadi arsip negara
Yang hanya menumpuk bak sampah belaka
Implementasi yang kami damba
Bukan cuma iklan yang kadarluarsa...

Kota madani berganti gemilang nama
Tapi, kami tetap masih harus bersuara
Memperjuangkan puluhan juta anak bangsa yang dianggap beban negara...

Kami adalah mutiara bangsa
Permata khatulistiwa
Tanah air kita sama
Tanoh tanpa berhala negeri kita tercinta...

Karya : Rijal Qiwienk
Banda Aceh, 20 November 2018

Komentar